Suatu waktu ada seorang bertanya, apakah engkau seorang pendendam? Pertanyaannya sangat gampang dijawab antara iya atau tidak, tapi dendam itu sendiri ada karena sakit hati seseorang yang mungkin lama akan hilang, jadi bisa gampang hilang dan bisa juga susah dilupakan.
Bagi sebagian orang sakit hati bisa dilupakan, tapi bagi sebagian orang lain sakit hati bisa berakibat panjang yang mungkin bisa dihapus jika dendamnya terbalaskan kepada orang tersebut. Untuk orang dengan kapasitas ruang hati yang lapang dan luas, maka dia pasti akan memaafkan seseorang tanpa mengingat hal-hal yang menyulitkan dirinya dan orang lain. Bagi yang punya lahan hati ukuran sedang, mungkin dia akan memaafkan setelah beberapa lama menimbang dan memikirkan baik buruknya mendendam, atau bisa juga capek mendendam. Dan bagi yang benar benar hatinya sempit, mungkin dia akan sulit memaafkan, tapi pasti ada masanya dia akan memaafkan.
Kalau saya sendiri memang tidak begitu gampang sakit hati, tapi kalau memang ada seseorang yang bertindak tidak baik, saya berusaha menjauhi agar tidak terjadi permasalahan. Bagaimana jika orang tersebut membuat saya mendendam? Saya berusaha melapangkan kapasitas ruang hati saya agar saling memaafkan dan melupakan hal buruk yang pernah terjadi, berusaha tidak akan mengingatnya, melupakannya dan berusaha hidup baik, sampai saya punya kesempatan untuk membalasnya, walaupun dia sudah melupakannya..hehehe.
Jadi kalau kembali ditanya ke saya, apakah engkau seorang pendendam? maka saya jawab Ya!, dan jika ditanya kenapa tidak dimaafkan, sementara Nabi saja seorang pemaaf, maka saya akan jawab, saya berusaha tidak mendendam, tapi saya bukan Nabi. :)
*santai aja bacanya, jangan dianggap serius, cuma catatan kecil saja..hihihi
Posted via email from turboshaft's posterous