UMUR
Sudah lama Budi naksir cewek yang tinggal dikampung
sebelah. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah
tangan. Cewek itu menerima cinta Budi dengan sepenuh
hati, meski "proklamasi cinta" Budi dilakukan di
gang sempit pinggir selokan. Sayang, kisah-kasih di
selokan itu tidak berjalan mulus.
sebelah. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah
tangan. Cewek itu menerima cinta Budi dengan sepenuh
hati, meski "proklamasi cinta" Budi dilakukan di
gang sempit pinggir selokan. Sayang, kisah-kasih di
selokan itu tidak berjalan mulus.
Orang tua si gadis keberatan karena Budi belum
bekerja. Namun keduanya pantang menyerah. Bahkan,
setelah beberapa bulan menjalin kasih, Budi
memberanikan diri melamar. Ia menemui ayah si gadis.
"Pak, kami sudah saling cinta, maka kami akan
menikah. Kapan saya boleh menikahi anak bapak?" kata
Budi.
Ayah si gadis jelas menolak. Namun untuk berkata
terus terang, ia tidak sampai hati. "Begini Nak
Budi. Bukan saya keberatan, tapi tunggulah saat yang
tepat. Saat ini umur anak saya 20 tahun, umur Nak
Budi 24 tahun. Jadi, tunggulah sampai umur kalian
sama", kata si bapak. Kontan saja si Budi
langsung Pingsan...
-------------------------------------------------------------------------------------------
JAM
Seorang pemuda sedang dalam perjalanan kembali ke
Jakarta dengan kereta Senja Utama. Persis di
depannya duduk seorang bapak. Setelah lama berdiam
diri sambil menguap sang pemuda bertanya kepada
bapak tersebut, "Jam berapa sekarang Pak???".
Sebuah pertanyaan yang biasa kita lakukan dimanapun
kapanpun dan kepada siapapun, dan biasanya kita
selalu dapat jawaban. Tapi kali ini sungguh diluar
dugaan, si bapak diam saja. Mengira sang bapak agak
kurang dengar pemuda tersebut mengulanginya sampai 3
kali, namun si bapak tetap diam tidak bergeming
sedikitpun.
Merasa kesal, pemuda langsung mencolek bapak
tersebut dan berkata, "Saya heran mengapa bapak
tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sich susahnya",
tanyanya kesal.Si bapak menjawab dengan tenang,
"Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau
saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini
soal itu, terus sampai nanti kita jadi akrab".
Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, terus
dia tanya lagi, "Lalu apa salahnya kalau kita
akrab".
Si bapak bilang "Nanti anak gadis dan istri saya
akan menjemput saya di Gambir, kalau kita sudah
akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya
pasti memperkenalkan mereka sama kamu".
Si pemuda tambah bingung, "terus pak..?", tanyanya
lagi penasaran.
"Istri saya tuch orangnya baik sekali sama semua
orang, nanti dia pasti nawarin kamu mampir kerumah,
nanti kamu mampir dan pasti mandi di rumah saya,
terus makan di rumah saya, nanti kamu lama-lama bisa
akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi
pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu
saya" katanya lagi.
Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin
bingung, lantas dia tanya, "Terus apa hubungannya
sama pertanyaan saya yang pertama?"
Dengan lantang bapak tersebut menjawab,
"Masalahnya... SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI
KAMU, JAM TANGAN SAJA NGGAK PUNYA!!!"
-----------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment